Tiongkok

China adalah pimpinan dunia dari dalam hal cadangan devisa yang diperkirakan mencapai $3,62 triliun. Cadangan devisa yang besar itu memungkinkan China menstabilkan mata uang nasionalnya, yuan, dan mengelola kebijakan moneternya secara efektif. Selain itu, cadangan devisa yang sangat besar itu memungkinkan China untuk aktif berpartisipasi dalam perdagangan internasional dan menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Saat ini, GDP negara itu menduduki peringkat kedua di dunia, menjadikannya salah satu kekuatan ekonomi terdepan.

Jepang

Jepang memiliki cadangan devisa terbesar kedua di dunia, diperkirakan mencapai $1,33 triliun. Cadangan yang besar ini terdiri dari mata uang asing, terutama dalam bentuk sekuritas, dan deposito di beberapa bankk sentral dan Bank for International Settlements. Cadangan emas Jepang bernilai hampir $55,7 juta, yang juga menjadi komponen penting stabilitas ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang aktif menggunakan cadangannya untuk menopang yen yang sedang kesakitan dan melindungi perekonomian di tengah tantangan-tantangan ekonomi global.

Swiss

Swiss juga memiliki cadangan devisa yang besar, mencapai hingga $884 miliar. Cadangan ini termasuk mata uang asing (dolar AS, euro dan yen Jepang), emas, Special Drawing Rights (SDRs), dan reserve positions di IMF. Swiss aktif berinvestasi pada cadangan devisa dalam bentuk obligasi berkualitas tinggi, termasuk obligasi pemerintah dan korporat dengan rate AAA dan AA. Cadangan ini menjamin kemandirian ekonomi tingkat tinggi dan stabilitas keuangan untuk negara pegunungan Alpin itu.

India

Pada tahun 2024, cadangan devisa India mencapai rekor $650 miliar, berkat pertumbuhan aset devisa dan ekspansi cadangan emasnya. Banyak analis percaya bahwa kenaikan cadangan akan membantu India meningkatkan rating kreditnya dalam pasar internasional, menarik investasi asing yang lebih besar, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara yang berkesinambungan.

Rusia

Rusia mengumpulkan cadangan devisa sebesar $590 miliar. Sebagian besar cadangan ini terpusat dalam dolar AS, euro, dan mata uang utama lainnya. Emas juga memiliki bagian besar dalam cadangannya, sehingga menyediakan stabilitas tambahan dan protensi terhadap risiko inflasi. Bank sentral aktif mengelola cadangan Rusia untukk menjaga stabilitas ruble dan membayar obligasi utang luar negeri. Cadangan devisa yang besar membantu Rusia menghadapi sanksi ekonomi dan mempertahankan kemandirian keuangan di tengah gejolak perekonomian global.