Struktur wave untuk GBP/USD juga telah berubah menjadi formasi bullish yang impulsif—"berkat" Donald Trump. Gambaran wave ini hampir identik dengan EUR/USD. Hingga 28 Februari, kami mengamati pembentukan struktur korektif yang meyakinkan dan tidak menimbulkan kekhawatiran. Namun, permintaan terhadap dolar AS kemudian mulai merosot. Akibatnya, terbentuk struktur lima wave ke atas. Wave 2 berbentuk satu wave dan sekarang sudah selesai. Oleh karena itu, kita harus mengantisipasi pergerakan naik yang kuat dari pound dalam wave 3, yang sudah berlangsung lebih dari seminggu.

Mengingat bahwa berita terbaru dari Inggris tidak memengaruhi kenaikan tajam pound, dapat disimpulkan bahwa Donald Trump sendiri yang mengarahkan pasar mata uang. Jika (secara teoritis) arah kebijakan perdagangannya berubah, tren mungkin berbalik—kali ini ke arah bawah. Oleh karena itu, dalam beberapa bulan (atau bahkan tahun) mendatang, semua tindakan dari Gedung Putih harus dipantau dengan cermat.

Pada hari Senin, pasangan GBP/USD naik 120 basis poin—pergerakan harian yang kuat lainnya. Dalam sembilan hari perdagangan terakhir saja, dolar AS telah kehilangan nilai lebih dari 6 sen. Dan yang lebih penting, selama waktu ini Trump tidak memperkenalkan tarif baru; ia hanya meningkatkan tarif yang ada, dan hanya terhadap Tiongkok. Selain itu, ia mengumumkan masa tenggang 90 hari untuk semua negara dalam daftar tarifnya untuk memberikan waktu negosiasi. Ini adalah langkah menuju de-eskalasi, tetapi pasar tidak mempercayainya. Meskipun Trump berulang kali mengklaim "antrian terbentuk di Gedung Putih," tidak ada antrian yang terlihat.

Tentu saja, negosiasi dengan banyak negara sedang berlangsung, tetapi Tiongkok tidak termasuk di antaranya. Sementara situasi terkait Uni Eropa tetap tidak jelas. Hanya sedikit pernyataan resmi yang dibuat oleh pimpinan UE. Sementara itu, Washington terus melebih-lebihkan pencapaian diplomatiknya dan membuat klaim yang tidak mencerminkan kenyataan. Para pejabat UE telah mengisyaratkan bahwa konsultasi tertentu sedang berlangsung, tetapi tidak ada rincian konkret atau hasil sementara. Untuk alasan ini, pasar tetap tidak terkesan dengan "masa tenggang" selama tarif masih berlaku—hanya pada tingkat yang sedikit lebih rendah daripada yang awalnya dimaksudkan Trump.

Trump terus memposisikan dirinya sebagai pembawa kedamaian yang menawarkan dunia kesempatan untuk menandatangani kesepakatan dagang dengan AS. Yang tidak ia katakan adalah bahwa tidak ada negosiasi nyata yang terjadi. Yang ada adalah daftar ultimatum Trump, dan setiap negara dapat mematuhinya atau menghadapi tarif. Mengatakan bahwa kebijakan ini tidak menarik bagi para trader dan investor adalah pernyataan yang meremehkan.

Kesimpulan

Pola wave untuk GBP/USD telah bergeser. Kami sekarang berhadapan dengan tren bullish yang impulsif. Sayangnya, di bawah kepemimpinan Donald Trump, pasar kemungkinan akan menghadapi lebih banyak kejutan dan reversal yang mungkin tidak sejalan dengan pola wave atau bentuk analisis teknikal apa pun. Wave 2 yang diasumsikan telah selesai, karena harga telah menembus di atas puncak Wave 1. Oleh karena itu, kita dapat mengantisipasi perkembangan Wave 3, dengan target jangka pendek di 1,3345 dan 1,3541, asalkan kebijakan perdagangan Trump tidak berbalik 180 derajat—yang saat ini tampaknya tidak mungkin.

Dalam timeframe yang lebih panjang, pola wave juga telah beralih menjadi tren bullish. Target jangka menengah termasuk 1,2782 dan 1,2650.

Prinsip Inti dari Analisis Saya:

1. Struktur wave harus sederhana dan jelas. Struktur yang kompleks sulit untuk dieksekusi dan seringkali mengisyaratkan perubahan di depan.
2. Jika Anda tidak yakin terhadap pasar, lebih baik jangan terlibat.
3. Tidak pernah ada kepastian 100% dalam arah pasar. Selalu gunakan order Stop Loss pelindung.
4. Analisis wave dapat dikombinasikan secara efektif dengan jenis analisis dan strategi trading lainnya.