empty
 
 
17.01.2025 12:46 AM
EUR/USD: Terjebak dalam Tren Mendatar

Pertukaran pasangan mata uang ini masih terjebak dalam rentang yang sempit, bergerak di dalam koridor harga yang terbatas. Para pembeli mengalami kesulitan untuk menetapkan posisi yang kuat di level 1. 03, sementara para penjual juga tidak mampu menekan pasangan ini hingga mencapai level 1. 02. Laporan inflasi yang beragam dan rumor mengenai kemungkinan implementasi tarif secara bertahap oleh Donald Trump telah membantu para pembeli menghentikan penurunan nilai EUR/USD. Walaupun demikian, data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) yang baru saja dirilis menunjukkan kenaikan inflasi yang menyeluruh, sehingga membatasi kemampuan pembeli untuk mengambil alih kontrol pasar ini, menghasilkan hanya rebound korektif yang sederhana. Kebuntuan saat ini mencerminkan ketidakaktifan dari kedua belah pihak, baik pembeli maupun penjual.

This image is no longer relevant

Menurut pendapat saya, pasar kini berada di persimpangan antara kemungkinan penurunan lebih lanjut dan potensi pembalikan ke arah yang positif. Tren penurunan saat ini mungkin mengalami jeda, namun ini tampaknya lebih merupakan gangguan sementara ketimbang suatu titik akhir yang pasti. Para pelaku pasar tampaknya menunggu momen penting di bulan Januari, khususnya keputusan awal Donald Trump sebagai presiden baru AS. Selain itu, ketidakpastian berlanjut mengenai bagaimana Federal Reserve akan menanggapi laporan inflasi terbaru, yang menjadikan pertemuan Fed yang dijadwalkan pada 28–29 Januari sebagai suatu acara penting, meskipun banyak yang berasumsi bahwa hasilnya akan cenderung mempertahankan kebijakan yang ada.

Dalam minggu ini, mata uang dolar menghadapi tekanan yang disebabkan oleh dua alasan utama. Pertama, terdapat beberapa elemen "warna merah" dalam laporan inflasi. Sebagai contoh, CPI inti tidak memenuhi ekspektasi dan mengalami pelambatan menjadi 3,2% secara tahunan, sedangkan prediksinya adalah 3,3%. Di sisi lain, headline CPI sesuai dengan ekspektasi, meningkat ke level tertinggi sejak Juli 2024.

Kedua, PPI yang diterbitkan satu hari sebelumnya pun menunjukkan gambaran yang campur aduk. Headline PPI alami lonjakan menjadi 3,3%, laju tercepat sejak Maret 2023. Walaupun demikian, inti PPI tetap stabil di 3,5% saat bulan Desember, di bawah ekspektasi pasar yang mencapai 3,8%. Para pedagang menafsirkan data ini sebagai faktor yang kurang menguntungkan bagi dolar, meskipun inflasi konsumen di AS terus menunjukkan peningkatan.

Dari sudut pandang yang lebih luas, tren inflasi konsumen di AS tetap meningkat, sehingga perubahan besar yang bersifat dovish terasa tidak mungkin terjadi. Data dari CME FedWatch mengonfirmasi hal ini, menunjukkan bahwa harapan pasar terhadap perubahan kebijakan moneter sebagian besar tetap tidak berubah setelah adanya laporan CPI dan PPI. Para trader masih berharap bahwa Federal Reserve akan tidak mengganti sikap yang diambil mengenai kebijakan saat ini saat pertemuan di bulan Januari, dengan probabilitas 75% bahwa hal ini juga akan terjadi saat bulan Maret. Namun, peluang jeda kebijakan saat bulan Mei sedikit menurun dari 62% menjadi 56%. Meskipun demikian, masih terlalu awal untuk mendiskusikan prospek yang jauh ke depan.

Hal ini menunjukkan bahwa laporan inflasi secara umum menguntungkan bagi dolar. Meskipun adanya "warna merah" dalam data ini menimbulkan beberapa keraguan, tampaknya para trader tidak berhalusinasi mengenai tren inflasi di AS.

Mengenai keputusan yang mungkin diambil oleh Donald Trump, dolar mengalami tekanan setelah Bloomberg melaporkan bahwa pemerintahan presiden baru AS berencana untuk secara bertahap meningkatkan tarif trading alih-alih memberlakukan bea secara drastis sekaligus. Beberapa anggota tim presiden terpilih meyakini bahwa pendekatan tersebut dapat membantu mencegah lonjakan inflasi di AS.

Para pembeli pasangan mata uang EUR/USD merespons dengan positif terhadap rumor terbaru yang mengindikasikan bahwa strategi tarif bertahap dapat memberikan kemungkinan bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga dengan lebih agresif, tanpa harus khawatir mengenai inflasi. Namun, penting untuk menekankan bahwa kata kuncinya di sini adalah "jika. " Sebelumnya, Trump pernah mengancam akan memberlakukan tarif minimum sebesar 10–20% pada semua impor, serta hingga 60% terhadap barang-barang dari Tiongkok. Strategi "bertahap" ini tidak pernah secara eksplisit disebutkan oleh Trump, dan bahkan jika informasi tersebut benar, strategi ini masih dalam tahap pengembangan dan belum disampaikan kepada presiden terpilih. Oleh karena itu, saat ini terlalu dini untuk menarik kesimpulan yang pasti.

Secara keseluruhan, tidak terdapat alasan yang kuat untuk menantikan adanya pertumbuhan yang berkelanjutan bagi pasangan mata uang EUR/USD. Demikian pula, tidak ada dasar yang meyakinkan untuk mengharapkan penurunan yang stabil menuju level 1. 02. Menjelang pelantikan Trump di tanggal 20 Januari, kemungkinan besar pasangan mata uang ini akan berfluktuasi dalam rentang yang sempit, mencerminkan ketidakpastian yang dirasakan oleh para pembeli dan penjual. Dalam situasi yang tak bisa dipastikan saat ini, baik membeli maupun menjual pasangann mata uang EUR/USD membawa risiko yang signifikan. Level resistensi saat ini berada di 1. 0340, yang sejalan dengan garis tengah indikator Bollinger Bands di dalam grafik harian, sementara level support berada di 1. 0230, yang ditandai oleh garis bawah Bollinger Bands di dalam time frame yang sama.

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.